Ther Melian : Recollection |
Sinopsis
Saat
berburu di pagi hari, Elya mencium bau amis darah dari arah Sungai Arquus. Elya
tercengang ketika melihat belasan jasad pasukan Falthemnar dengan luka sayatan
yang memenuhi tubuh mereka. Di antara belasan tubuh itu, Elya menemukan seorang
pemuda sekarat dan membawanya pulang. Pemuda itu dinamai Lucca yang artinya
Anak Hilang karena ia tak mengingat jati dirinya.
Bersamaan
dengan ditemukannya Lucca, muncul peristiwa rangkaian pembunuhan di hutan dekat
Dominia, kota tempat tinggal Elya, yang otomatis menjadi potensi ancaman terhambatnya
Festival Musim Kemarau. Keadaan pun semakin membahayakan dengan adanya rencana
pembunuhan
.
Elya
terus membantu Lucca untuk mengingat masa lalunya. Akan tetapi, ia tetap tidak
bisa mengingat misi penting yang dipegangnya yang ternyata sangat berhubungan
dengan keselematan semua orang di Dominia.
Semakin
banyak potongan ingatan Lucca yang mulai kembali, Elya baru menyadari bahwa tak
hanya membantu mengembalikan masa lalu Lucca, tetapi ia juga mengungkap suatu
fakta kelam tentang Perang Besar yang terjadi lebih dari lima belas abad yang
lalu. Akankah Festival Musim Kemarau berjalan dengan aman? Akankah Lucca
mengingat semuanya?
Analisis
1) Judul dan Tema
Judul yang digunakan dalam novel ini yaitu “Ther
Melian : Recollection” sangat menggambarkan isi cerita dimana Recollection (Recall) yang berarti
menggali masa lalu dari seseorang dengan menggali memori dari suatu kejadian
tertentu pada masa hidupnya. Cocok sekali dengan isi buku yang menceritakan
usaha untuk mengembalikan ingatan Lucca. Untuk tema buku ini, saya rasa buku
ini mengusung tema misteri, karena menceritakan banyak misteri yang saling
terhubung di masa lalu yang sangat berdampak bagi masa depan.
2) Penggambaran Latar Cerita
Sama seperti seri Ther Melian sebelumnya,
latar cerita pada buku ini digambarkan dengan sangat detail. Baik latar tempat,
waktu, dan suasana digambarkan dengan sangat jelas. Kita bisa merasakan
perasaan masing-masing tokoh dalam suatu keadaan, ikut merasakan tegang, kelegaan,
keraguan, kebingungan yang dirasakan. Bahkan perasaan kita akan sangat tercampur
aduk saat membaca puncak konflik dari cerita ini.
3) Perkembangan Tokoh
Tokoh-tokoh dalam cerita ini berkembang sesuai
dengan mengalirnya cerita. Misalnya Elya, pada awal cerita, ia tak berpikir
panjang dalam melakukan sesuatu, berlanjutnya cerita, ia mulai memahami keadaan
sekitar terlebih dahulu sebelum bertindak.
4) Diksi
Pilihan kata yang digunakan pada buku ini membuat
buku ini terasa hidup. Bahasa sehari-hari yang dipakai membuat kita terbawa
dengan ceritanya. Bahkan penulis tak segan menggunakan kata yang agak kasar
dalam menggambarkan watak tokoh yang ada dalam cerita ini. Kita juga
diperkenalkan beberapa istilah orisinal dunia Ther Melian sehingga kita semakin
mengerti dengan dunia fantasi yang dibuat penulis ini.
5) Pengembangan Cerita
Penulis sangat apik dalam mengembangkan cerita
dengan memasukkan banyak misteri yang membuat para pembacanya berspekulasi atas
jawaban dari misteri-misteri yang disajikan. Di dalam cerita, kita dibawa
terombang-ambing dalam memihak orang. Tokoh mana yang jahat, mana yang baik,
penulis menggambarkannya dengan sangat misterius.
6) Tokoh Favorit
Secara pribadi, saya memfavoritkan tokoh Elya,
dimana dia selalu peduli kepada sesama. Ia terus berusaha membantu Lucca dalam
mengembalikan ingatannya, ia juga yang mengurus Lucca. Bahkan, ia tetap mencoba
untuk mempercayai Lucca setelah mengetahui masa lalu kelam Lucca. Ia juga
sangat menyayangi ayahnya. Walaupun seringkali ia merasa sangat gembira saat
meledek ayahnya, tetapi saat ada masalah serius yang hendak menimpa ayahnya, ia
berani untuk meraih anak panahnya demi mencegah hal itu terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar