Mengenal dan Meneladani Presiden SBY Pemimping yang Santun, Cerdas, Berwibawa |
Resume
Bab 1 : Lahirnya Sang Calon Pemimpin
Bab ini menunjukkan
rasa syukur Soekotjo, seorang Bintara TNI, atas lahirnya anak pertama yang ia
dan istrinya, Habibah, namakan Susilo Bambang Yudhyono, seorang yang santun,
penuh kesusilaan, kesatria, dan berhasil memenangkan setiap peperangan, tanggal
9 September 1949 di Desa Tremas, Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Bab 2 : Masa Kecil yang Penuh Kesederhanaan
Bab ini mengisahkan masa kecil Pak SBY yang sederhana
walaupun beliau tergolong seorang priyayi. Orang tuanya selalu mengajarkan
untuk hidup mandiri, bekerja keras, serta disiplin, tetapi tak lupa untuk
menanamkan bekal keimanan dan ketakwaan. Maka, Pak SBY tumbuh sebagai remaja
yang gagah, tampan, disiplin, dan taat beragama
Bab 3 : Segudang Hobi, Setumpuk Prestasi
Bab ini menunjukkan kehidupan sekolah Pak SBY yang penuh
prestasi tanpa mengorbankan hobi. Beliau bersekolah di Sekolah Rakyat
Gajahmada, SMP Negeri Pacitan, dan SMA Negeri Pacitan. Semasa sekolah, beliau
tampil sebagai murid yang dikenal cerdas dan pandai bergaul. Selain itu, beliau
juga mulai mengembangkan hobinya dengan membuat puisi dan mengarang cerpen.
Banyak puisi dan cerpen beliau yang dimuat di majalah. Beliau pun lulus SMA
dengan nilai yang memuaskan
Bab 4 : Calon Tentara yang Hampir Jadi Guru
Bab ini menceritakan tentang kuatnya cita-cita Pak SBY
menjadi seorang tentara. Selepas SMA, Pak SBY melanjutkan sekolah ke Pendidikan
Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PG-SLP) karena ujian penyaringan ke Akademi
Militer Nasional (AMN) atau yang dikenal dengan AKABRI telah tutup. Jika beliau
terus melanjutkan sekolahnya di PG-SLP, beliau akan menjadi guru SMP. Akan
tetapi, karena cita-citanya begitu kuat, ia meninggalkan sekolah di PG-SLP dan
diterima di AMN sebagai taruna
Bab 5 : Tentara Muda Berbakat
Bab ini memamerkan prestasi Pak SBY yang tetap gemilang di
AMN. Hanya dalam waktu empat tahun, beliau berhasil mendapat tujuh bintang
penghargaan yang tak pernah diraih siapa pun. Karena prestasi beliau yang
sangat baik. Beliau yang lulus dengan pangkat Letnan dua infantri mendapat
bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik serta penghargaan Tri Sakti
Wiratama atas prestasi tertinggi dari gabungan mental, fisik, dan intelektual
yang diberikan secara langsung oleh Pak Soeharto selaku Presiden RI saat itu.
Bab 6 : Sekolah Hingga ke Luar Negeri
Bab ini menunjukkan rasa haus ilmu milik Pak SBY. Walaupun
telah menjadi prajurit sesuai cita-citanya, beliau kembali sekolah. Beliau
bersekolah di Airbone and Ranger Course, Fort
Benning, Amerika Serikat. Tak sampai di situ, beliau terus melanjutkan
pendidikannya di berbagai sekolah. Kegigihan beliau membawanya sekolah ke luar
negeri dan berpetualan ke sejumlah negara di dunia.
Bab 7 : Pertemuan Pak SBY dengan Ibu Ani
Bab ini mengisahkan hubungan Pak SBY dan Ibu Ani. Dimulai
dari pertemuan yang tidak disengaja saat Ibu Ani sedang berlibur ke Magelang
dari perkuliahannya di Fakultas Kedokteran di Jakarta. Pertemuan singkat
terjadi saat Pak SBY melapor kepada Gubernur Akabri, Mayjen Edhi Wibowo, yang
tak lain tak bukan adalah ayah dari Ibu Ani. Jarak yang jauh tak menghalangi
pertemanan mereka, hingga sampai saat Pak SBY mantap memperistri Ibu Ani.
Bab 8 : Menikah dengan Putri Jenderal
Bab ini menunjukkan perjuangan Pak SBY untuk memperistri Ibu
Ani. Pada awalnya, hubungan mereka ditentang ayah Pak SBY karena dianggap
lancang memperistri putri jenderal. Akan tetapi, kesungguhan niat beliau
meluluhkan Pak Soekotjo. Beliau pun meminang Ibu Ani yang kala itu akan pergi
ke Korea Selatan bersama ayahnya yang dipindahtugaskan. Sepulang dari Korea,
tepatnya tanggal 30 Juli 1976, keduanya sepakat untuk menikah.
Bab 9 : Jenderal Bertabur Penghargaan
Bab ini memamerkan prestasi-prestasi yang telah diraih Pak
SBY selama masa abdinya di tentara. Salah satunya, yaitu penghargaan tertinggi
yang pernah diraih beliau yaitu Bintang Republik Indonesia Adipurna.
Penghargaan ini khusus diberikan kepada mereka yang secara luar biasa menjaga
keutuhan NKRI. Setelah 27 tahun mengabdi, beliau berhasil mencapai jenjang
pangkat Letjen dan pensiun sebagai Jenderal Kehormatan pada usia lima puluh
tahun.
Bab 10 : Sepak Terjang Pak Menteri
Bab ini menceritakan hidup Pak SBY setelah pensiun dari
kemiliteran. Beliau diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi dalam
Kabiner Persatuan Nasional milik Pak Gus Dur. Setelah Pak Gus Dur mundur dan
digantikan Ibu Megawati, Pak SBY tetap diangkat sebagai menteri Menkopolsoskam
di Kabinet Gotong Royong. Kinerja beliau sangat bagus sehingga nama beliau
makin dikenali oleh rakyat Indonesia. Akan tetapi, pada akhir jabatan beliau
berbeda pendapat dengan Ibu Megawati sehingga beliau memutuskan mundur dari
jabatannya
Bab 11 : Pak SBY Mendirikan Partai Politik
Bab ini menceritakan keadaan setelah Pak SBY mundur dari
kursi menteri. Saat beliau mundur tahun 2004, Indonesia hendak mengadakan
Pemilu. Beliau terdorong mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, sesuai
aturan, calon presiden harus diajukan namanya oleh partai politik, sehingga
beliau membentuk Partai Demokrat bersama sejumlah rekannya dan memutuskan untuk
menunjukn Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden
Bab 12 : Sang Jenderal Menjadi Presiden
Bab ini mengisahkan keadaan Indonesia saat dipimpin Pak SBY.
Beliau berhasil menjadi Presiden Indonesia periode 2004-2009 bersama Jusuf
Kalla sekaligus presiden pertama yang dipilih secara langsung yang menjadi
bukti bahwa beliau dicintai masyarakat. Dalam masa ini, beliau mampu mengatasi
berbagai persoalan di negeri ini. Pada ujung periode, beliau memutuskan untuk
maju mencalonkan lagi, tetapi bersama Pak Boediono yang menjadi menteri di
periode pertama,
Bab 13 : Kepala Keluarga Penuh Tanggung Jawab
Bab ini menunjukkan hubungan yang harmonis antara Pak SBY
dengan keluarganya. Meskipun sibuk, beliau selalu meluangkan waktu untuk
bercengkrama dengan keluarganya. Bersama Ibu Ani, beliau dianugerahi dua anak
laki-laki yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhi Baskoro Yudhoyono. Meski
latar belakangnya militer, tetapi beliau tidak mendidik anaknya dengan keras. Sebaliknya,
beliau mendidik kedua anaknya dengan penuh kasih sayang.
Bab 14 : Puisi – Puisi Pak Presiden SBY
Bab ini menceritakan tentang Pak SBY yang tetap melanjutkan
hobinya. Meskipun banyak sekali tanggung jawab yang harus ditanggung beliau,
beliau tetap tak melupakan hobinya, salah satunya untuk membuat puisi yang
telah digeluti dari masa kanak-kanak. Puisi yang dibuat beliau sangat indah dan
memiliki makna yang dalam. Contoh puisi yang pernah dibuat beliau adalah puisi
yang berjudul Kedasih dan Melati Putih serta
Palagan Terakhir.
Bab 15 : Pak Presiden pun Jago Mengarang Lagu
Bab ini memamerkan bakat lain Pak SBY. Diam-diam beliau juga
jago mengarang lagu. Kumpulan lagu karangan beliau dijadikan album dan
diluncurkan tahun 2007 lalu. Selain dinyanyikan oleh beliau sendiri, banyak
lagu beliau yang dinyanyikan oleh beberapa artis terkenal seperti Ebiet G Ade,
Dea Mirella, dan Kerispatih. Contoh lagu karangan beliau adalah lagu yang
berjudul Rinduku Padamu dan Majulah
Negeriku.
Bab 16 : Menjadi Presiden RI untuk Kedua Kalinya
Bab ini menceritakan Pak SBY yang maju lagi dalam Pemilu
Presiden. Setelah menjabat selama lima tahun, beliau mencalonkan diri kembali
untuk menjadi presiden dengan Pak Boediono sebagai wakilnya. Pak Jusuf Kalla
memutuskan maju sebagai calon presiden melawan Pak SBY. Hasil pemilu
memenangkan Pak SBY dan Pak Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Indonesia. Beliau meminta dukungan seluruh masyarakat agar membantu menciptakan
persatuan dan perdamaian di RI, karena negara yang makmur dan damai tidak hanya
bergantung kepada pemimpinnya, tetapi juga bergantung dari rakyatnya.
Analisis
1) Judul dan Tema
Judul dari buku ini adalah “ Mengenal dan
Meneladani Presiden SBY : Pemimpin yang Santun, Cerdas, Berwibawa” dimana
kita diajak untuk mengenal salah satu Presiden Indonesia yaitu Bapak Susilo
Bambang Yudhoyono. Tema dari buku ini adalah kisah hidup.
2) Bidang Ilmu yang Dibahas
Bidang ilmu yang dibahas dalam buku ini
adalah sejarah. Buku ini menceritakan kisah hidup Pak SBY sejak lahir sampai
sekarang.
3) Media
Setiap halaman dari buku ini berisi
ilustrasi yang menggambarkan setiap masa kehidupan Pak SBY dengan jelas.
Ilustrasinya juga mirip dengan perawakan asli Pak SBY.
4) Sistematika
Buku ini menceritakan kisah hidup Pak SBY
secara runtut dan mudah dipahami. Buku ini juga bisa membuat kita ikut
membayangkan suasana
pada masa yang sedang diceritakan.
5) Bahasa
Bahasa yang dipakai dalam buku ini
merupakan bahasa sehari-hari sehingga mudah dipahami. Walaupun simpel,
bahasanya tetap diperindah dengan diksi yang tepat dipakai oleh penulis.
6) Pembuka dan Penutup
Penulis memulai isi buku dengan langsung menceritakan
detik-detik kelahiran Pak SBY yang sangat ditunggu-ditunggu kedua orang tua
beliau. Penulis menutup isi buku dengan mendaftarkan beberapa hal dari pribadi
Pak SBY yang penting untuk dijadikan tauladan bagi kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar